7.4.08

10 Ciri-ciri Perilaku Anak Puber

Pubertas sebagai masa paling berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan psikhis anak, akan memiliki dampak serius pada tingkah laku anak. Mereka terkadang mengalami kebingungan sekaligus kebahagiaan yang berlebihan. Pengaruh masa pubertas terhadap tingkah laku anak dapat diperinci sebagai berikut:
1. Keinginan untuk menyendiri
Anak yang dalam masa pubertas cenderung mengasingkan diri dari lingkungannya manakala ada masalah baik dalam pergaulannya atau merasa ada hal yang kurang cocok dengan dirinya (minder).
2. Keengganan untuk bekerja
Ketika lingkungan sekitarnya (keluarga dan masyarakat) menganggap anak pubertas sebagai orang dewasa, maka mereka memperlakukannya sebagaimana remaja yang harus bekerja. Situasi seperti ini nampaknya menjadi masalah bagi anak pubertas, karena sebelumnya tidak terbiasa bekerja serius. Akibatnya manakala disodorkan pekerjaan, tak jarang mereka menolak sekalipun mau biasanya cepat lelah. Hal itu disebabkan pada masa kanak-kanak mereka terbiasa dengan bermain-main dan ketika disodorkan pekerjaan, maka pekerjaan ini baginya adalah hal baru.
3. Merasa bosan
Anak pada masa pubertas merasa bosan dengan permainan-permainan yang dulu disenanginya, dengan pekerjaan sekolahnya dan berbagai keaktifan sosial lainnya. Hal ini disebabkan perubahan fisik yang tidak diimbangi dengan latihan fisik.
4. Bersikap tidak tenang
Perubahan yang cepat pada masa pubertas biasanya menyebabkan perilaku salah tingkah dan cenderung terburu-buru. Anak-anak pubertas tidak bisa duduk atau berdiri dalam posisi yang sama dalam waktu lama. Hal ini disebabkan emosi yang meluap-luap sehingga fisik pun ikut merasakan agresivitas mentalnya.
5. Antagonisme sosial
Masa pubertas sebagai masa pencarian jati diri, memiliki dampak jelas pada perilaku anak yaitu penentangan terhadap norma, perilaku atau ajakan orang lain yang tidak disenanginya.
6. Antagonisme seks
Anak yang mengalami masa pubertas biasanya juga menunjukkan keagresifan dalam masalah pergaulan dengan lawan jenis. Jika ia suka, maka terang-terangan menyukainya dan jika benci biasanya tanpa pertimbangan lain pasti membencinya. Sehingga masa ini bisa dikatakan masa suka sama suka dengan pertimbangan emosi belaka.
7. Emosionalitas
Anak pada masa pubertas seringkali marah-marah dan merasa sedih yang disebabkan hal-hal yang kecil. Hal ini adalah ciri yang paling khas pada anak pubertas.
8. Kurang percaya diri
Kurang percaya diri (yang dalam istilah anak puber kurang pe de), sering mereka alami dan ini juga terjadi hanya karena masalah sepele bahkan mungkin tidak ada sebab. Hanya karena satu jerawat saja umpamanya, mereka seolah-olah memiliki masalah besar yang akibatnya krisis percaya diri tadi.
9. Mengalami rasa malu yang berlebihan
Dalam keadaan tertentu anak pubertas biasanya memperlihatkan rasa malu yang berlebihan, umpamanya dalam pemeriksaan dokter atau saat ganti pakaian sehabis olahraga.
10. Senang melamun
Masa pubertas disebut juga masa penciptaan berbagai imajinasi yang teramat muluk, ingin ini dan itu. Keinginan seperti ini seringkali mereka ekspresikan dalam lamunan. Kadang tersenyum atau tertawa sendiri.
Seiring dengan perkembangan mentalnya, lama kelamaan sikap di atas perlahan-lahan hilang dan mulai bersikap dan berpikir realistik menjelang usia remaja dan usia dewasa.

Tidak ada komentar:

Bila Jodoh tak Kunjung Datang

Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Garis hidup setiap orang berbada. Sesuatu yang diharapkan kadang hanya tinggal kenangan. Sebaliknya yang tak diharapkan justru datang lebih awal. Jodoh, adalah hal yang cukup pelik bagi sebagian orang. Tapi jangan larut dalam kegalauan, teruslah mencari solusi. www.geloracinta.com bisa jadi solusi untuk Anda. Simak dengan segenap kejujuran.

www.geloracinta.com