7.4.08

Kisah Nyata: Sukses Operasi Kelamin

ELIS Endasari. Itulah nama yang diberikan orang tuanya beberapa hari setelah ia dilahirkan ke mayapada ini. Dilihat dari namanya, ia jelas bergender wanita. Tapi mengapa kemudian ia bisa ereksi, padahal ereksi hanya mungkin dialami oleh seorang pria dengan penisnya?

Tapi itulah keajaiban hidup. Selama 27 tahun, Elis Endasari memang menjalani kehidupan sebagaimana lazimnya wanita. Sejak bayi, kedua orang tua Elis sebenarnya sudah curiga tentang jenis kelamin anaknya. Akan tetapi, kemudian mereka lebih percaya bahwa anaknya berkelamin perempuan karena bentuk kelaminnya menyerupai vagina. Meski ada sedikit kelainan, berupa daging tumbuh yang menyerupai penis, namun belum terlihat benar. Keyakinan orang tua Elis kian bertambah saat sang paraji (dukun bersalin) "memvonis" status anak mereka berjenis kelamin wanita.

Maka, sejak saat itulah, Elis benar-benar dipercaya sebagai wanita. Mulai dari cara mendandani dan jenis pakaian, model rambut yang dibiarkan terurai panjang, cara bergaul dan bersosialisasi dengan lebih banyak kawan wanita, hingga data di akta kelahiran, Elis adalah wanita. Pendidikan pun dipilihkan di sekolah yang lebih kental gender kewanitaannya, yakni SMEA. Kehidupannya sebagai wanita, Elis jalani cukup lama, 27 tahun.

Meski demikian, selama menjalani kehidupannya sebagai wanita, Elis yang warga Kampung Sadang Lebak RT 1 RW 5 Desa Situsari, Kec. Karangpawitan, Kab. Garut ini kerap kali dilanda kebimbangan. Apakah dirinya benar-benar wanita tulen 100 persen? Kepercayaan dirinya sebagai wanita pun dilanda krisis. Jika memang wanita, mengapa ketika usianya merambat dewasa tonjolan payudaranya tidak membesar, tetapi tetap rata seperti papan? Menstruasi yang ditunggu-tunggu juga tak kunjung datang? Mengapa pula di bawah tenggorokannya tumbuh jakun, di atas bibir tumbuh kumis? Dan yang paling "mengganjal" dirinya adalah, mengapa daging kecil menyerupai penis di dekat vagina justru tumbuh membesar dan memanjang sejalan dengan bertambahnya usia?

Kegamangan demi kegamangan semakin menggelisahkan dirinya. Terlebih setelah ia merasa di dalam dirinya tumbuh gairah dan nafsu birahi terhadap wanita. Sungguh aneh. Bahkan lebih aneh lagi, ketika ia bermimpi "basah" dengan wanita ia merasakan sesuatu yang lain, yakni perasaan sakit luar biasa karena daging kecil yang menyerupai penis itu ternyata tak memiliki lubang sehingga tidak bisa dijadikan tempat penyaluran air kencing atau sperma.

IHWAL "kesadaran" Elis bahwa dirinya benar-benar laki-laki, sudah tumbuh sejak lulus SMEA. Didorong oleh rasa gelisah dan keyakinan bahwa ia memang laki-laki, Elis bersama kedua orang tuanya--Toto Heriyanto dan Atik Atikah--menguatkan diri untuk melakukan pemeriksaan medik. Hasil pemeriksaan membuktikan, kandungan testosteron (hormon pria) miliknya lebih besar ketimbang progesteron (hormon wanita). Ia pun kemudian dioperasi pada September 2003. Penis kecil yang menempel dapat dilepaskan, untuk kemudian diluruskan karena bengkok.

Operasi itu ternyata mampu mengubah dunia Elis. Setelah selama 27 tahun hidup sebagai wanita dengan nama Elis Endasari, kini Elis pun berganti kelamin dan menyatakan diri sebagai laki-laki. Namanya pun sudah diubah menjadi Adam Risa Zulruswara.

Menurut Toto, sang ayah, nama Adam Risa Zulruswara, punya arti tersendiri. "Adam" dimaknai sebagai seorang laki-laki pertama yang lahir di ke dunia. "Risa Zulruswara" diambil sebagai penghargaan kepada tim dokter yang menangani operasi Elis sehingga berubah menjadi Adam. Anggota tim dokter tersebut adalah dr. Riyan dan dr. Lisa yang penggalan namanya menjadi "Risa", lalu dr. Zul, dr. Rusli, dan dr. Kuswara menjadi "Zulruswara".

"Kami sekelurga sangat berterima kasih pada tim dokter yang diketuai Dr. Kuswara Amus,. Mereka inilah yang telah mengubah hidup Adam menjadi lelaki yang sebenarnya. Terutama bagi Adam sendiri, ini merupakan lembaran baru yang akan menjadi jalan hidup yang sebenarnya. Ia benar-benar telah sangat sadar keberadaan dirinya. Bahkan ia sudah berani mengurus dirinya untuk datang ke rumah sakit," ujar Toto.

Sosok Elis yang selama 27 tahun begitu feminim, kini benar-benar telah berubah. Kini telah muncul Adam yang rambutnya pendek, berkumis kelimis, dan berpakaian layaknya seorang laki-laki. "Saya kini benar-benar telah menjadi lelaki, hasrat yang telah cukup lama itu kini benar-benar telah menjelma, saya ingin punya pacar dan ingin seperti lelaki yang lain, menikah dengan wanita pilihan saya. Terus terang saya sangat bergairah jika melihat wanita, seperti layaknya seorang pria. Tetapi itu masih terus akan diproses secara medik lewat operasi," ujar Adam terputus-putus sambil berbaring, setelah menjalankan operasi kedua di RS Hasan Sadikin, Rabu (12/5) lalu.

SEPERTI dijelaskan salah satu anggota tim dokter yang menangani operasi Adam, Dr. Lisa Y. Hasibuan, Sp.BP., operasi kedua ini baru meluruskan penis Adam yang masih bengkok. Seharusnya operasi kedua ini membuat saluran air kencing, namun kondisi penisnya masih belum lurus. Operasi telah berhasil meluruskan penis Adam sehingga menjadi normal.
"Sebenarnya kasus Adam bukanlah kasus yang luar biasa, ini sering terjadi. Dan apa yang terjadi pada Adam bukanlah kelamin ganda, tetapi ini kasus hipospadia tipe perenial. Saluran air kencing yang menjauh, tidak pada tempatnya, sehingga terjadi perembesan. Dan satu lagi yang diduga sebagai vagina, itu sebenarnya bukan vagina. Jadi, Adam sejak lahir adalah lelaki bukan wanita, juga tidak benar berkelamin ganda," jelasnya.

Hal lain yang secara biologis tumbuh dalam diri Adam, menurut Lisa, justru gen kromosomnya adalah laki-laki. Adam tidak memiliki rahim, payudara, tidak pernah menstruasi, yang tumbuh justru sifat kelaki-lakiannya, seperti kumis, jakun, dan kini ia mampu untuk ereksi. "Apa yang dilakukan tim dokter, setelah operasi pertama dengan melepas penis yang menempel, yang kedua kini dilakukan pelurusan penis tersebut yang kondisinya membengkok, pada tahap ketiga operasi yang akan dilakukan adalah membuat saluran air kencing, dan terakhir menurunkan testis yang berada di dalam. Kini kondisinya sudah terlihat normal seperti laki-laki yang lainnya," ujarnya.

Jika Adam telah merasa lega dengan hasil operasi yang dilakukan tim dokter, justru kegamangan terjadi pada kedua orangtua Adam. Untuk mengikuti prosedur operasi yang dilakukan untuk Adam, mereka membutuhkan biaya yang sangat besar. Operasi yang kedua ini menghabiskan Rp 7 juta. Demikian pula untuk operasi selanjutnya.

"Saya memohon, kami sebagai keluarga yang tidak mampu, agar ada dermawan yang sudi untuk ikut membantu kesulitan biaya yang kami hadapi ini. Kami hanya ingin mewujudkan Adam menjadi seorang lelaki yang normal," keluh Toto. Adam pun punya harapan yang sama. "Saya ingin menuntaskan operasi ini hingga mencapai hasil, agar saya dapat hidup selayaknya sebagai lelaki. Kini saya hidup hanya berjualan rokok di warung, tak mungkin mampu untuk membiayai operasi ini," ungkapnya sambil berbaring di salah satu ruang RSHS. Yang pasti, Elis..., eh..Adam kini sudah bisa ereksi. Semoga saja cepat besar ya.

Sumber: Pikiran Rakyat

Tidak ada komentar:

Bila Jodoh tak Kunjung Datang

Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Garis hidup setiap orang berbada. Sesuatu yang diharapkan kadang hanya tinggal kenangan. Sebaliknya yang tak diharapkan justru datang lebih awal. Jodoh, adalah hal yang cukup pelik bagi sebagian orang. Tapi jangan larut dalam kegalauan, teruslah mencari solusi. www.geloracinta.com bisa jadi solusi untuk Anda. Simak dengan segenap kejujuran.

www.geloracinta.com