6.4.08

50% Mahasiswa Pelaku Seks Bebas

Membuka komunikasi mengenai seksualitas harus dijalin sejak kecil melalui pendidikan seks dalam keluarga. Seks juga dilihat bukan sebagai sesuatu yang tabu, tetapi merupakan bagian dari kehidupan manusia dalam proporsi yang wajar. Bila seks masih dianggap tabu, maka akan banyak ditemukan salah pengertian dan problema seksual yang terselubung. Akibatnya timbul berbagai masalah seksual dan kejiwaan.

”Korban di kalangan remaja akibat hubungan seks bebas sangat banyak. Hal ini selain disebabkan kurangnya informasi tentang seks, juga karena remaja sangat mudah mengatakan i love you. Jadi kurang memadainya penerangan seksual pada remaja bisa menyebabkan masalah seksualitas pada mereka,” ungkap Psikiater Bagian Psikiatri FK Unpad/RSHS, Teddy Hidayat, pada seminar sehari Kesehatan Reproduksi di Aula Dinas Kesehatan Jabar yang diadakan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Bandung/Jabar dalam rangka Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-XIV POGI, Sabtu (22/5).

Menurut dia, dalam usaha mengerti perubahan pada diri sendiri, remaja berusaha mencari keterangan ke sana-sini, tetapi sering usahanya tidak berhasil. Akibatnya keterangan didapat dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya dari bacaan porno, blue film, dll.

Remaja menurut Teddy, terdorong untuk membuktikan identitas dirinya sebagai pria atau wanita. Terkadang dorogan ini terjadi secara berlebihan, sehingga menimbulkan berbagai masalah seksual. Pada remaja pria dorongan yang berlebihan ini dapat menjurus kepada kenakalan remaja.

”Dari hasil polling dari 200 mahasiswa yang duduk di semester I,II, dan III di sebuah perguruan tinggi ternama di Bandung, 10% di antaranya mendapat informasi mengenai seks dari situs porno dan 60% lainnya dari film porno. Sisanya dari koran, tabloid, serta majalah,” jelas Teddy.
Selain itu, dari 200 responden, 50% mahasiswa di antaranya telah melakukan hubungan badan satu kali dan 20% di antaranya lebih dari dua kali atau berganti pasangan. Namun data ini hanya bersumber dari satu perguruan tinggi saja. Jadi jika respondennya lebih dari satu universitas, maka kemungkinan data tersebut bisa lebih.(A-62)

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung, Rabu, 26 Mei 2004

Tidak ada komentar:

Bila Jodoh tak Kunjung Datang

Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Garis hidup setiap orang berbada. Sesuatu yang diharapkan kadang hanya tinggal kenangan. Sebaliknya yang tak diharapkan justru datang lebih awal. Jodoh, adalah hal yang cukup pelik bagi sebagian orang. Tapi jangan larut dalam kegalauan, teruslah mencari solusi. www.geloracinta.com bisa jadi solusi untuk Anda. Simak dengan segenap kejujuran.

www.geloracinta.com